Wednesday, January 11, 2006
Peminta-minta
Jogjakarta semakin gerah! apalagi akhir-akhir ini, kalau saya perhatikan jumlah peminta-minta bertambah byk!

Sekarang hampir di tiap perempatan lampu merah, adaaa aja orang yang minta-minta, dengan bermacam format, ya anak kecil lah, orang tualah, ibu-ibu, sampai orang cacat.

Padahal dulu, sekitar taon 2000-2002 gak sebanyak ini loh, rasa-rasanya jumlah peminta-minta di Jogja meningkat 3X lipat!

Sebenarnya saya sendiri gak masalah memberikan sedekah kepada mereka, tapi jeleknya lambat laun rasanya meminta-minta itu jadi sebuah profesi tetap.

biasanya meminta-minta dilakukan oleh orang yang cacat/orang yang udah gak mampu banget(ini sih wajar..) tapi kalo yang meminta-minta fisiknya normal, badan tegap, sehal wal afiat (paling cuma kotor,lusuh,en kusam)..nah ini yang jadi masalah.

oh ya, sebelumnya saya juga mengkategorikan pengamen sebagai peminta-minta (cuma agak keren dikit aja)...

Satu dua kali melihat di perempatan memang terasa iba, tapi kalo ditiap perempatan Jogja (ada banyak deh..) kayaknya gak tahan lagi deh, ada rasa mangkel aja dalam hati..entah mau mangkel ama sama, pemkot ato peminta-mintanya?

lebih mangkel lagi waktu liat anak2 kecil,5-7 tahun yang disuruh meminta-minta, sementara ibu2 (induk semang) mereka duduk-duduk dipingir trotoar sambil mengawasi -maaf- "peliharaannya" beraksi.

Akhirnya masalah ini seperti tidak ada ujungnya, karena terlalu banyak faktor dan percabangan yang menyebabkan peminta-minta terus betamabah jumlahnya, karena BBM naik lah, masalah pendidikan, alasan ekonomi, tingkat pengangguran, de el el....

Dan saya malas membahas akar masalah-masalah tersebut lebih dalam, percuma! saya rasa anda sudah mengerti..

Saya hanya mengharapkan, semoga Pemkot Jogja dan Pak Sultan lebih peka masalah ini. Tentu saja demi kenyamanan bersama. Dengan cara yang bijak, tentu akan dapat meningkatkan kualitas hidup para peminta-minta, memberikan mereka pendidikan yang layak. Selain itu juga akan mengurangi keruwetan lalu lintas di Jogja.

Saya rasa itulah PR besar yang harus diselesaikan, baik pemerintah Daerah maupun masyarakat Jogja.
-----------------------------
saya sering berangan-angan punya sebuah tempat khusus yang dapat mendidik dan memberikan skill khusus kepada mereka yang tidak mampu, agar tidak terjun bebas menjadi anak jalanan..biar generasi kita semakin baik (ceilee..gaya bo')

2 Comments:
  • At 2:33 AM, Anonymous Anonymous said…

    ass...
    angan-anganmu bisa kesampean kalo kamu mau bantuin mas wiyadi yang udah mendirikan pondok anak jalanan yang namanya ahmad dahlan di kota gede yk. jangan bayangin kaya pondok assalaam kita, ini cuma 'home' buat mereka agar mereka punya tempat kembali. tujuan utamanya agar anak jalanan bisa menjalani kehidupan normal. ada yang kuliah, kerja di bengkel. meski masih ada yang ngamen, tapi Insya Allah mereka dibimbing ke normal. mereka juga disekolahin ke sekolahan biasa, bagi yang mau sekolah. bagi yang belum mau..itu proses lah. lokasinya sebelum terminal yogya ada pom bensin turun di situ ke utara 400 meter. sekali maen-maen ke sana. meski ngga banyak yang mondok di sana, tapi kamu bakalan ngerasain perjuangan mas wiyadi dkk. besok aku mau ke sana dari solo...
    billahi fii sabilil haq, Fastabiqul Khoirot
    wass...

     
  • At 4:23 AM, Blogger manda said…

    ya mbak, insya allah deh..besok kalo ada waktu...

     
Post a Comment
<< Home
 

Anda Pengunjung ke:

About Me

Manda, seorang mahasiswa yang "masih bodoh", "bau kencur", "gak peka.." terhadap lingkungannya. Mencoba belajar memahami yang terjadi disekelilingnya -di kota Jogja- , dengan menuliskan apa yang diamatinya kesebuah reportase kecil pribadi. Disertai dengan sedikit opini dan harapan terhadap Jogja...

Previous Post
Archives
Friends Blogs
Meet The Master
Search Engine Optimization