Salah satu acara reality show, di stasiun TV swasta berjudul Playboy Kabel Tidak ada yang istimewa dalam acara ini, kalau tidak mau dibialng jelek banget.
Sebenarnya acara Reality Show banyak yang ngga' mutu, tapi menurut saya acara yang paling ngga' mutu ya Playboy Kabel tadi. Program ini sama sekali tidak ada nilai positifnya, entah kenapa samapi saat ini masih terus diproduksi
Host acara ini terdiri dari 4 orang yang paling saya kenal Uya (mantan TOFU).
Inti dari acara ini yaitu, menjebak seorang cowok dengan rayuan wanita cantik, entah itu teman atau kenalan baru. Tujuannya menguji kesetiaan si Cowok ama ceweknya. Sementara sang Cowok merayu cewek lain, sang Cewek melihat dari balik layar semua jebakan yang memang telah diatur sebelumnya. Hasilnya akhirnya sudah bisa ditebak, Sang Cowok dan sang Cewek pasti bakalan ribut, si Cowok akhirnya akan mengeluarkan sumpah serapah, kata-kata kotor, dan sejenisnya. Yup, acara pun berakhir dengan sumpah serapah, kebencian antara dua orang, dan kebencian terhadap yang bikin acara.
Sepanjang acara yang ada hanyalah aura kebencian, penipuan, sifat licik, dst... Tidak ada yang perlu ditertawakan dalam acara ini, kecuali penonton suka tertawa diatas percekcokan/perkelahian orang lain.
Mendingan acara reality Show yang lain, meskipun terkesan berlebihan, yang penting masih kerasa aura persahabatan, rasa kemanusiaan, tolong menolong, kelucuan, dan sejenisnya.
Menurut saya, yang dilakukan produser acara sangat tidak pantas. Mempertontonkan emosi kebencian 2 insan dengan sengaja, bahkan kesannya dari awal sengaja mengadu domba! terus disiarkan! Tentu hal ini akan sangat melanggar privasi, dan citra seseorang akan rusak karenanya.
Mungkin saja produsernya beralasan, "kebebasan pers, salahnya sendiri si Cowok gatel, Playboy, dsb..dsb..."."Kan cuma untuk infotainmet doang!"
bebas sih bebas, tapi apa pantes? coba anda bayangkan anda sedang ribut dengan istri atau pacar anda, terus disyuting terus disiarkan ke orang banyak. Gak lucu banget khan?!
Meskipun sang Cowok playboy, tapi apakah produser merasa berhak untuk mempertontonkan ke-playboy-an si Cowok terus memergokinya, terus mempermalukannya melalui siaran TV.
Udah jelas-jelas si Cowok senang lihat cewek cakep, terus seolah-olah sang cewek pun terbuka dan kesannya juga merayu Cowok tersebut. Cowok mana sih yang gak nyeleweng dari pacarnya? lha wong pacaran memang untuk senang-senang kok, semakin banyak cewek kan semakin baik. HEhehe..
selingkuh dan diselingkuhi kan hal biasa dalam dunia per-pacaran, kalau gak mau diselingkuhi ya gak usah pacaran. Lagian juga sang Cewek kok mau-maunya diem aja ngeliat cowok nya dirayu orang?? salahnya sendiri kan? (haha..rasain lu..)
Acara ini sama sekali tidak mendidik! Kalau anda suka dengan acara ini, selamat menikmati acara yang tidak mendidik, buang-buang waktu!
Entah apakah selanjutnya ada tindak lanjut dari produser berupa permohonan maaf atau hanya sekedar memberi uang saku 1.500.000 kepada masing-masing Cowok dan Cewek. Haha.. sebuah kebencian dan pertengkaran yang di hargai 1.500.000!
------------------ terakhir saya lihat adegan di mana Cowok memaki "anj***!" kepada Cewek yang menjadi umpan dan kepada salah satu host (Uya) dengan sorot mata penuh kebencian!
Tulisan ini saya tulis berdasarkan rasa kagum terhadap teman-teman cewek di Jogja. Setiap karakter memang berbeda-beda, tapi semuanya istimewa.
Berprinsip Saya punya temen cewek, adik angkatan, kebetulan satu kampus di Jogja. Anaknya gak suka nyontek. Konon katanya sih, sejak smp dia pantang banget nyontek.
Bahkan ceritanya dia sampai sempet gak disukai anak sekelas gara-gara prinsipnya itu(kadang menegakkan kebenaran memang susah ya..). Tapi lama-kelamaan jadi biasa kok.
Apalagi waktu dia cerita ke saya (curhat boo..ceilee..) untuk melakukan sesuatu harus serius, jangan setengah-setengah. Nyontek adalah wujud dari males, kalo kebiasaan males ntar gede nya jadi apa coba?! Deg!, saya sempat terhenyak sesaat, malu juga, padahal selama ini kerjaan nyontek mulu..ee sekarang malah dinasehatin ama adik kelas.
Saya kagum banget dengan sifatnya, berprinsip. Dia tidak mudah tergoyahkan dengan kata-kata orang lain. Apalagi anaknya pinter masak, waah..benar-benar cocok deh jadi calon ibu rumah tangga yang ideal..
Penuh Inovasi, mandiri, tidak manja Kebetulan saya punya temen yang mewakili sifat diatas (sempet PeDeKaTe juga loh..). Anaknya berdomisili di Jogja juga, tapi kemaren satu Sekolahan di SOLO.
Yang membuat saya angkat topi, sifatnya gak manja, benar-benar mandiri dan gak pingin nyusahin orang lain. Jadi memang kalo pertama kali kenal, kayaknya anaknya keras, kalo udah punya rencana, pokoknya harus dijalanin! Dia pernah punya rencana jualan parsel lebaran, dalam hati sih saya gak yakin rencana bakal berhasil, apalagi saingannya udah banyak, lagian dah punya link belum?!. Selang beberapa minggu kemudian, tiba-tiba dia nge-SMS "pingin pesan parsel gak?" Wah kaget banget, akhirnya saya datengi ke kos-nya..wuih ternyata lagi sibuk muterin Jogja, buat promosi ama nganterin parsel kepelanggan!
Bayangin aja; cewek,mau muter-muter nganter parsel pake motor, sendirian, bulan puasa lagi! Ugh! Lagi-lagi rasanya saya kalah, saya sendiri aja pasti males banget kalo disuruh muter-muter Jogja, bawa parsel berat-berat, mana bulan puasa, mending tidur di kamar.
Selama ini kalo saya ketemu dia, anaknya jarang banget mengeluh, padahal kelihatan pekerjaannya numpuk-numpuk. Tapi dia tetap berusaha, pokoknya maju terus pantang mundur!
malahan dia sering saya jadikan sebagai pemacu semangat, jadi kalo sedang down atau males, tinggal pikirin dia aja (ceilee..) ntar pasti semangat lagi!hehehe..
Manja, tapi Suka Berusaha Contohnya temen juga, bukan asli Jogja sih, perantauan dari negri Kalimantan. Kalo pertama kali kenalan, memang kesannya anaknya manja banget. seakan-akan dia gak bisa apa-apa, harus kita tolongin terus. Anaknya sih manis banget, sebenarnya saya gak keberatan kalo manja.
Ternyata dugaan saya salah, dua hari yang lalu saya main kekosnya, terus kita cerita banyak. Ketika saya tanya "besok cita-citanya pingin jadi apa?", jawabnya "pingin jadi pengusaha!", eh!rada kaget juga. Penasaran,saya tanya lagi "Loh kamu memangnya sekarang udah punya usaha apa?" "Oh sekarang lagi bantuin Bapak, bisnis buku, jadi aku suka nyari buku murah di Jogja, terus aku kirim ke Kalimantan" "Loh kamu nyarinya sama siapa?" "Ya sendirilah, biasanya sih suka meter-muter di shopping Jogja, ato nyari penerbit yang mau ngasih diskon.." "transaksinya sih kadang bisa 15-20 juta.."sambungnya..
Saya hanya bisa terdiam, ternyata dibalik kelembutan dan sifat manjanya, dia memiliki keistimewaan. Dia tidak mau tergantung pada orang lain, usaha sendiri ya harus dikerjakan sendiri.
Kesimpulan Sebenarnya masih banyak temen-temen cewek yang lain, masing-masing juga memiliki keistimewaan. mungkin lain kali saya sambung. Sudah sepantasnya wanita tidak dipandang sebelah mata, disamping sifat mereka yang lemah lembut ternyata didalamnya tersimpan ketegaran dan keteguhan hati. Kadang kamu pria patut belajar dari mereka.
Jogjakarta semakin gerah! apalagi akhir-akhir ini, kalau saya perhatikan jumlah peminta-minta bertambah byk!
Sekarang hampir di tiap perempatan lampu merah, adaaa aja orang yang minta-minta, dengan bermacam format, ya anak kecil lah, orang tualah, ibu-ibu, sampai orang cacat.
Padahal dulu, sekitar taon 2000-2002 gak sebanyak ini loh, rasa-rasanya jumlah peminta-minta di Jogja meningkat 3X lipat!
Sebenarnya saya sendiri gak masalah memberikan sedekah kepada mereka, tapi jeleknya lambat laun rasanya meminta-minta itu jadi sebuah profesi tetap.
biasanya meminta-minta dilakukan oleh orang yang cacat/orang yang udah gak mampu banget(ini sih wajar..) tapi kalo yang meminta-minta fisiknya normal, badan tegap, sehal wal afiat (paling cuma kotor,lusuh,en kusam)..nah ini yang jadi masalah. oh ya, sebelumnya saya juga mengkategorikan pengamen sebagai peminta-minta (cuma agak keren dikit aja)...
Satu dua kali melihat di perempatan memang terasa iba, tapi kalo ditiap perempatan Jogja (ada banyak deh..) kayaknya gak tahan lagi deh, ada rasa mangkel aja dalam hati..entah mau mangkel ama sama, pemkot ato peminta-mintanya?
lebih mangkel lagi waktu liat anak2 kecil,5-7 tahun yang disuruh meminta-minta, sementara ibu2 (induk semang) mereka duduk-duduk dipingir trotoar sambil mengawasi -maaf- "peliharaannya" beraksi.
Akhirnya masalah ini seperti tidak ada ujungnya, karena terlalu banyak faktor dan percabangan yang menyebabkan peminta-minta terus betamabah jumlahnya, karena BBM naik lah, masalah pendidikan, alasan ekonomi, tingkat pengangguran, de el el....
Dan saya malas membahas akar masalah-masalah tersebut lebih dalam, percuma! saya rasa anda sudah mengerti..
Saya hanya mengharapkan, semoga Pemkot Jogja dan Pak Sultan lebih peka masalah ini. Tentu saja demi kenyamanan bersama. Dengan cara yang bijak, tentu akan dapat meningkatkan kualitas hidup para peminta-minta, memberikan mereka pendidikan yang layak. Selain itu juga akan mengurangi keruwetan lalu lintas di Jogja.
Saya rasa itulah PR besar yang harus diselesaikan, baik pemerintah Daerah maupun masyarakat Jogja. ----------------------------- saya sering berangan-angan punya sebuah tempat khusus yang dapat mendidik dan memberikan skill khusus kepada mereka yang tidak mampu, agar tidak terjun bebas menjadi anak jalanan..biar generasi kita semakin baik (ceilee..gaya bo')
Kembang itu sudah ada Lebahnya.. (Liputan akad nikah Miranda + Ust.Zein)
bagi temen2 yang berhalangan hadir, nih, saya suguhkan gambar pernikahan mereka ber-2.. (sori kalo gambarnya jelek, soalnya pake kamera HP sih..) Alhamdulillah, proses akad nikah berjalan lancar. Mas kawinnya seperangkat alat sholat dan hafalan surat Al-Kahfi (Baca Al-Kahfi nya lumayan lama, abis panjang sih...Hafidz euy....kagum deh..)
Selanjutnya acara serah terima, foto-foto, dan yang terakhir makan..hmm...
Sebenarnya acaranya juga sederhana kok, gak ada yang aneh-aneh..sama lah seperti acara nikahan yang eprnah anda hadiri. Cuma yang bikin beda, yang nikah itu Miranda, Kembangnya Assalaam, dan pak Zaenal, Ust. Keren yang digandrungi anak2 putri...hehehe...
Lucunya, banyak temen2 cowok yang ngerasa syok abis..kalo temen2 cewek gak tau deh..ada tanda tanya besar dikepala kita masing-masing..kok bisa ya..?!!
So..ada moment tersendiri dalam hal ini, bahkan beberapa wajah temen2 cowok dan cewek juga keliatan pingin segera nyusul, tapi ada juga begitu melihat khidmatnya prosesi akad nikah langsung down, kerasa banget belum siap, banyak kekurangan yang harus dibenahi..
Alun2 Kidul jogja, 31 Dec '05, 00:00 WIB ----------------------------------------- Tahun baru saya agak beda tahun ini, soalnya bisa lihat pesta kembang api..bagus juga. di alun -alun rame banget, muda-mudi berkumpul, pas jam 00 langsung pada niup terompet en bunyiin klakson Sebuah moment... -----------------------------------------
Di Jogja, akhir tahun lumayan meriah. Bunyi terompet bersahut-sahutan, kaum muda mudi membuat acara masing-masing, ada konser, pesta cafe, sampai pesta kecil-kecilan di kost...
Malem Tahun Baru kemaren, di alun-alun kidul (Dekat rumah) pun rame banget! meskipun hujan, orang berbondong pingin merayakan datangnya tahun 2006. Cafe-cafe juga ikutan berlomba-lomba mengadakan event2, dengan mengundang band-band local dan nasional
Di kampus juga, yah katanya sekalian jadi ajang jodoh-jodohan gitu, sapa tau yang jomblo beruntung...(bahh!.useless!!)
Ok! saya rasa cukup buang-buang waktu, cukup buang-buang uang...hanya untuk merayakan tahun baru! sebenarnya apa sih yang pantas dirayakan?? Biasanya orang berpesta karena merayakan sesuatu keberhasilan, naik kelas ato naik pangkat ato pernikahan ato hajatan..
Tahun baru ini, apa yang pantas kita rayakan? Ekonomi rakyat semakin terpuruk, angka pengangguran semakin naik, BMM dari dulu juga ikutan naik, tingkat kemiskinan diatas 50% dari jumlah penduduk, pemerintahan koruppp mulu (proyek CDMA di Jogja bahkan gagal, gara2 'go-blognya' PEMDA)...tingkat inflasi paling tinggi selama 5 tahun terakhir, tugas kuliah juga numpuk gak beres2 (yang terakhir g masuk hitungan..hehehe..) Status Indonesia bukan lagi negara berkembang, tapi udah jadi negara MISKIN!!
Ok, mari kita berpikir ulang, silahkan berpikir logis, pantaskah kita berpesta? (kalo yang udah terlanjur ya gpp..). Saya bingung sendiri, sebenarnya malam tahun baru merayakan apa sih? Apakah merayakan datangnya tahun yang semakin susah (kabarnya BBM mau naik lagi nih..)? tahun susah kok dirayakan.. Atau pingin merayakan kegagalan yang telah dicapai setahun terakhir ini? haha..baru kali ini saya dengar ada yang merayakan kegagalan! Atau cuma ikut-ikutan ? alahh..sbodo amat! yang penting rame, yang penting pesta..mumpung..
Buruknya lagi, yang ikut-ikutan malah sebagian dari kalangan mahasiswa, mengadakan pesta-pesta yang tidak bermanfaat..padahal seharusnya mahasiswa, sebagai generasi muda lebih peka dan dapat menyadari akan masalah-masalah yang sedang dihadapi..bukan malah bersenang-senang..
Saya terkadang berpikir, kalo gini caranya mending gak usah ada tahun baru aja! Tahun barunya kalo udah bisa kelihatan lebih baik, tahun barunya kalo pemerintah udah keliatan mulai jujur, tahun barunya kalo angka kemiskinan dan pengangguran menurun, tahun barunya.....GAK USAH DULU DEH..! Yang habis pesta, silahkan kembali eling..
Akhirnya semakin mawas diri, dimulai sadar dari diri sendiri..akan lebih baik , daripada sekedar berpesta apalagi hanya ikut-ikutan, tapi tidak bisa menangkap apa yang akan terjadi kelak..
Silahkan mengoreksi diri, hari ini haruslah lebih baik dari hari kemarin..
True Story About Boarding HOuse In Jogja (Kos-kosan..)
--Mode english off --Mode Indonesia on
Faktanya, dikos-kosan ternyata banyak gak enaknya, terutama kos-kosan yang kalangan menengah kebawah..
Di Jogja, rata2 kos menengah ke bawah (100-150rb/Bulan) untuk listrik hanya pas-pasan 900watt, itupun biasanya harus dibagi rata2 ke 10 anak..
Silahkan hitung sendiri! rata2 mahasiswa JOgja sudah punya komputer sendiri..nah kalo sebuah kos2an 10 anak masing bawa komputer, ya..gak kuat lah.. parahnya karena sering "njjegleg!"(listrik mati gitu..), komputer yang ada kan umurnya pendek, apalagi anak IT, mana bisa belajar kalo komputer mati mulu!
Trus juga masalah WC, kebanyakan 1 kos2an hanya punya 1 -2 WC...wah..sengsara banget, apalagi kalo WC nya lagi musim kemarau, air abis..gak mandi deh.
belum lagi kalo udah jam malem, gak boleh pulna gmalem, gak boleh bw tmn nginep! wahhh....
padahal khan pulang malem gara2 ngerjain tugas kelompok, padahal bw tmn nginep kan mau kerja kelompok bikin tugas...tuh kan?
Kasihan memang, terutama masalah Listrik yang sering "njjegleg!". solusinya: Pindah ke kost yang lebih mahal, atau cari kontrakan. kayaknya solusi yang paling logis nyari kontrakan aja, kalo dihitung-hitung harga kontrakan di Jogja gak jauh beda dengan harga kost-kostan ukuran menengah yang 4 kamar..sukur2 bisa dapet yang lebih murah.
Kalo masih mau ngekos, ya selamat ber"njjegleg!"-ria..hehehe..
Manda, seorang mahasiswa yang "masih bodoh", "bau kencur", "gak peka.." terhadap lingkungannya. Mencoba belajar memahami yang terjadi disekelilingnya -di kota Jogja- , dengan menuliskan apa yang diamatinya kesebuah reportase kecil pribadi. Disertai dengan sedikit opini dan harapan terhadap Jogja...
